cyberaswaja.online- Keputusan berani dari Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo. Di saat Jawa Timur menjadi terdepan dalam penambahan kasus positif Covid-19 tetapi beliau-beliau memilih untuk membuka kembali Pembelajaran Pesantren dengan Teknis sesuai Protokol Kesehatan.
Terlalu lama santri di rumah dan hampir tidak mungkin terus-terusan Ngaji Online tanpa Tatap Muka Langsung kepada Para Guru dan Masyayikh justru membuat mereka kian lama kian gersang bahkan bisa saja terjerumus dalam jurang “kebodohan” apalagi banyaknya sampah informasi sosial media yang bertebaran dimana-mana.
Standar Protokol Kesehatan yang akan dijalankan akan lebih ketat mengingat ribuan santri Lirboyo berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Terkait Covid-19 sendiri ada orang tua yang khawatir, ada orang tua yang cuek, ada orang tua yang santai tapi tetep waspada.
Para orang tua santri HARUS PERCAYA kepada Para Masyayikh yang sudah mengeluarkan maklumat ini dengan berbagai Kajian Tirakat beliau-beliau dan juga harus waspada dengan mengikuti aturan dari isi Maklumat itu demi kebaikan dan kesehatan bersama.
Tindakan waspada ini telah dicontohkan sendiri oleh 2 Guru Besar Masyayikh Lirboyo beliau Almukarram KH. Anwar Mansur dan Almukarram KH. Abdullah Kafabihi Mahrus dengan memakai ‘Face Shield’ saat mengumumkan Maklumat itu Jum’at siang. (abi sorban).