Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Idiologi ASWAJANasional

Pancasila Selaras dengan Syari’at

×

Pancasila Selaras dengan Syari’at

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM

Pancasila adalah simbol identitas bangsa. Sebagai bukti bahwa NKRI bukanlah negara agama dan bukan pula negara sekuler yang anti agama. NKRI bukanlah negara Islam, bukan negara Kristen tapi negara kesatuan, didalamnya terhimpun berbagai agama dan golongan. NKRI bukan pula negara sekuler sebab masyarakatnya sangat religius, sistem syariah maju pesat, pendidikan agama terus berkembang bahkan ada Kementerian Agama. Masih kurang apalagi religiusnya NKRI. Jika ada kemaksiatan atau ketimpangan, bukan salah Pancasilanya tapi pemeluknya. Penduduknya yang belum sepenuhnya mengamalkan Pancasila dengan baik.

Kita harus bangga dengan Pancasila. Kebanggaan itu diwujudkan dengan rasa syukur. Syukur menerima perbedaan-perbedaan. Tak perlu membenci karena berbeda agama dan ras. Tak perlu menghina simbol agama lain. Tak perlu superior sebagai mayoritas dan inferior sebagai minoritas. Semua setara dihadapan hukum. Setara dihadapan Tuhan. Semuanya sedulur.

Example 500x500

Kesetiaan rakyat terhadap Pancasila sudah teruji walau masih ada kelompok-kelompok yang alergi dan ngelu kalau mendengar Pancasila. Ngelu kalau lihat burung Garuda. Ketakutan kalau suruh hormat bendera konon katanya takut imannya runtuh. Meriang kalau suruh nyanyi Indonesia Raya disangkanya lagu itu lagu kaum kafir kalau dinyanyikan auto murtad. Waduh.

Example 300250
Example floating

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam merawat harmoni sosial. Media Islam seperti SorbanSantri.com berupaya menghadirkan informasi yang tidak hanya mendidik tetapi juga menyejukkan

SORBANSANTRI.COM
Pendidikan

Pemuda Nahdlatul Ulama (NU) semakin menguatkan perannya dalam dunia digital. Melalui media sosial, mereka tak hanya berdakwah, tetapi juga menyebarkan pesan damai dan toleransi. Seperti Kang Abi Tsani, tokoh muda NU yang aktif menyampaikan dakwah melalui platform digital, mengajak generasi muda untuk bergabung dalam dakwah positif.