sorbansantri.com – Itulah sekelumit ulasan Prof Alan Nielsen, seorang pengamat inteljen Barat. Bagaimana tidak? Sejak kelahirannya, NU selalu difitnah dan diintimidasi dan ingin dihabisi keberadaannya.
Mulai tahun 1955-1998, pergerakan dakwah dan politiknya diawasi super ketat oleh penguasa, sehingga ingin mengadakan pengajian minta ijin sulitnya minta ampun, dan NU tak diberi ruang sedikitpun untuk menghidupkan “strukturalnya” .
Ia mengibaratkan “NU itu ibarat manusia yang dipotong lehernya tapi ia masih bisa berlari dan hidup”, padahal jika organisasi apapun akan hancur jika di habisi kepalanya (strukturnya).
Nazi, NII, NI, Masyumi, PKI, dan banyak lagi, semua tinggal nama. Tapi tidak dengan NU yang masih tetep eksis dan berkembang pesat hingga sekarang, yang terjadi malah sebaliknya, “siapa yang memusuhi NU akan hancur dengan sendirinya.”
Sejarah membuktikan organisasi-organisasi terdahulu yang hancur itu karna mereka selalu memusuhi NU, mulai dari PKI ,Masyumi, DII, TII, NII, bahkan orde baru yang mengintimidasi NU selama 32 tahun pun kini hanya tinggal nama.
Maka sesungguhnya andai NU ini sebagai organisasi yang bukan didirikan oleh para ulama/aulia dan bukan organisasi yang diridhoi Allah tentu NU sudah hancur sejak dari dulu.
Saudi dan sekutunya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 tahun untuk meluluh lantakkan Irak, Libya, Suriah, Afganistan, tapi ia tak mampu menguasai indonesia meski telah menghabiskan milyaran dollar, karna di NKRI masih ada sebuah organisasi yang bernama NU. (abi sorban)