Medan, 11 November 2024 – Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kodam I/BB) tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden yang melibatkan 33 oknum anggota TNI yang menyerang warga sipil di Kota Medan, Sumatera Utara, hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi pada akhir pekan lalu, tepatnya pada Sabtu malam, di kawasan yang cukup padat penduduknya. Menurut keterangan saksi mata dan beberapa warga setempat, para oknum TNI tersebut melakukan serangan secara mendadak dan tanpa provokasi jelas terhadap sejumlah warga di sebuah kedai kopi. Dalam serangan yang berlangsung kurang dari 15 menit itu, seorang pria yang diketahui bernama Samsul Bahri (45 tahun) tewas akibat luka-luka yang diderita setelah dipukul dan dianiaya oleh sejumlah oknum.
Penyelidikan Terus Berlanjut
Pihak Kodam I/BB melalui Komandan Korem 022/PT, Brigjen TNI Agus Subiyanto, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam peristiwa tersebut. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan akan mengambil langkah tegas terhadap anggota yang terlibat. Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui motif dari serangan ini,” kata Brigjen Agus dalam konferensi pers yang digelar di Markas Kodam I/BB, Senin (11/11).
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa serangan ini dipicu oleh ketegangan antara beberapa anggota TNI dan warga setempat yang sebelumnya sempat terjadi perbedaan pendapat terkait masalah pribadi. Namun, pihak Kodam I/BB menegaskan bahwa semua oknum yang terlibat akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, baik hukum militer maupun hukum sipil.
Reaksi Publik dan Keluarga Korban
Keluarga korban, yang terdiri dari istri dan dua anak almarhum, mengungkapkan rasa kehilangan dan meminta agar kejadian ini diusut tuntas. “Suami saya adalah orang baik, tidak pernah ada masalah dengan siapa pun. Kami meminta agar pihak berwajib tidak hanya menindak pelaku, tetapi juga mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Irma, istri Samsul Bahri, sambil menahan tangis.
Masyarakat setempat juga menyuarakan kekhawatiran terkait ketegangan antara aparat keamanan dan warga sipil. Beberapa warga mengaku khawatir peristiwa serupa bisa terjadi lagi jika tidak ada tindakan tegas dari pihak militer.
Dukungan Pihak Berwenang
Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara juga memberikan dukungan penuh terhadap proses penyelidikan yang dilakukan oleh Kodam I/BB. Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa pihaknya siap membantu untuk mengungkap motif di balik kejadian tersebut. “Kami akan bekerja sama dengan TNI untuk memastikan bahwa kasus ini bisa diselesaikan dengan adil,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto mengimbau agar kasus ini tidak menyebar menjadi isu yang lebih besar. “Kami berharap masyarakat tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang,” katanya dalam wawancara terpisah.
Tindak Lanjut
Kodam I/BB juga menyatakan akan segera melaksanakan sidang disiplin bagi oknum-oknum yang terlibat. “Kejadian ini bukan cerminan dari institusi TNI yang profesional, dan kami berkomitmen untuk menindak tegas anggota yang terbukti bersalah,” tegas Brigjen Agus.
Sebagai bagian dari langkah pemulihan, pihak Kodam I/BB juga berjanji akan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Tunggu Perkembangan Selanjutnya
Saat ini, pihak berwajib masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap seluruh fakta di balik peristiwa tragis ini. Keluarga korban juga menunggu kepastian hukum mengenai pelaku, serta bagaimana pihak TNI akan menangani insiden yang telah mencoreng citra militer itu.