
SORBAN SANTRI- Kita tahu tahun lalu Ulama Sufi sedunia telah mendaulat Ulama Indonesia panutan kita sebagai ketua Sufi sedunia. Hizbut Tahrir menganggap bahwa Tasawuf merupakan sumber dari kemunduran bahkan kehancuran khilafah. Khususnya pada masa Khilafah Utsmaniyah (1299-1924).
Kemudian dalam pasal 10 di RUU Daulah khilafah versi HTI, tercantum masalah tassawuf yang berbunyi:
Tasawuf menurut mereka bukan bagian integral Islam dan menganggap berasal dari India. Tidak murni ajaran Islam. Bahkan suatu ketika Abdul Malik Ketua DPD HTI Malang raya, pernah mengatakan pembinaan spriritual untuk aktivis HTI bukan dengan tasawuf tapi cukup dengan al-Qur’an:
“Tasawuf itu bukan dari islam, tasawuf itu adalah perkawinan antara islam, ketika islam ke india. Berarti itu bukan murni dari islam. Sebenarnya pembinaaan spiritual untuk para kader HTI cukup apa yang ada pada hadist Rasulullah dan cukup apa yang ada pada Qur’an, selesai. Kita punya buku min muqawimat nafsiyah islamiyah (pilar-pilar pengokoh nafsiyah islamiyah). orang yang ingin bergabung dengan Hizbut Tahrir harus mengkaji kitab itu sampai selesai.” kata Abdul Malik.
Dari sini bisa kita ketahui bila Khilafah versi HTI berdiri, maka dapat dipastikan Tarekat Tasawuf tidak bisa eksis lagi. Karena Daulah Khilafah versi mereka tidak segan untuk menindak tegas bahkan membantai aktivitas Tarekat. (HWMI JABAR)