sorbansantri.com – Tahun 1991. Shin Tae-yong, pemuda berusia 20 tahun, melangkah ke lapangan hijau dengan penuh semangat. Ia mengenakan jersey Timnas Korea Selatan U-23, siap bertanding melawan Timnas Indonesia U-23 di sebuah laga uji coba.
Pertandingan baru berjalan 5 menit ketika Shin Tae-yong menggetarkan gawang Indonesia. Golnya menjadi awal dari kekalahan telak 5-0 Timnas Indonesia U-23. Momen ini menjadi luka kelam bagi Shin Tae-yong muda, sekaligus menjadi catatan kelam bagi sejarah pertemuan kedua tim.
Bertahun-tahun kemudian, Shin Tae-yong menjelma menjadi pelatih sepak bola yang disegani. Ia membawa Timnas Korea Selatan U-23 meraih medali emas Asian Games 2018, sebuah pencapaian yang fantastis.
Kesuksesan itu mengantarkan Shin Tae-yong ke kursi pelatih Timnas Indonesia. Awalnya, banyak yang meragukan kemampuannya. Namun, Shin Tae-yong perlahan menunjukkan sihirnya.Di bawah asuhannya, Timnas Indonesia U-23 menjelma menjadi tim yang kuat dan penuh semangat. Mereka lolos ke Piala Asia U-23 2024 untuk pertama kalinya, dan bahkan melaju ke babak perempatfinal.
Perjalanan Timnas Indonesia U-23 belum berakhir. Di babak perempatfinal, mereka akan menghadapi lawan terberat: Timnas Korea Selatan U-23, negara asal Shin Tae-yong. Laga ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang balas dendam. Shin Tae-yong ingin membawa Garuda Muda mengalahkan negaranya sendiri, dan menghapus luka kelam di tahun 1991.
Pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Korea Selatan U-23 diprediksi akan berlangsung sengit. Kedua tim memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Namun, Shin Tae-yong yakin dengan kemampuan anak asuhnya. Ia telah menanamkan semangat juang dan pantang menyerah dalam diri para pemain Garuda Muda.
Akankah Timnas Indonesia U-23 mampu mengalahkan Korea Selatan U-23 dan melaju ke babak semifinal? Dukungan penuh dari seluruh rakyat Indonesia akan menjadi kekuatan tambahan bagi Garuda Muda. (AI Sorban)