SORBAN Infokom | Dari sejak kemunculannya di bumi Nusantara Indonesia, Salafi–Wahabi paling demen mengumbar vonis atas haramnya (bid’ah) tahlilan. Mungkin mereka tidak menyadari bahwa tindakannya itu terlalu berlebihan yang bisa berakibat merusak Islam. Bagaimana tidak, bukankah itu berarti Salafi-Wahabi dan pengikut-pengikutnya mengharamkan yang halal atas tahlilan? Bahkan saking rusaknya pemahaman mereka terhadap Islam, mereka tak segan-segan pamer slogan batil: “Pelacur Lebih Mulia daripada Orang-orang Bertahlil (tahlilan). “
Bahkan demi memperkuat vonis Salafi-Wahabi atas haramnya tahlilan, mereka dengan gegabah membayar seorang Ustadz dari Pulau Bali untuk membuat klaim bahwa tahlilan adalah tradisi Hindu. Hanya orang-orang bodoh yang bisa dikibuli oleh trik-trik dan rekayasa kebohongan Salafi-Wahabi. Cara membantah klaim tersebut cukup kita ajukan pertanyaan kepada para pemeluk agama Hindu: “Sejak Kapan di agama Hindu Ada Tradisi Tahlilan?”. Pastilah mereka para pemeluk agama Hindu akan bengong karena tidak kenal apa itu tahlilan. (abi-infokom)