Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
NasionalInternasional

1.000 Milisi Hamas Dirawat di RS Turki, Erdogan: Sebut Hamas Teroris itu Kejam!

×

1.000 Milisi Hamas Dirawat di RS Turki, Erdogan: Sebut Hamas Teroris itu Kejam!

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM
Recep Tayyip Erdoğan lahir 26 Februari 1954) adalah seorang politikus Turki yang menjabat sebagai Presiden Turki ke-12 dan saat ini sejak 2014.

sorbansantri.com – Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 anggota Hamas sedang dirawat di rumah sakit di seluruh Turki. Anggota kelompok militan Palestina ini mendapatkan perawatan medis di tengah konflik yang berkecamuk di Jalur Gaza. Erdogan dengan tegas menyatakan bahwa Hamas bukanlah organisasi teroris, melainkan sebuah “gerakan perlawanan.”

Pernyataan ini muncul setelah Yunani menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Erdogan menunjukkan keprihatinannya terhadap pandangan tersebut dan menegaskan bahwa banyak anggota Hamas yang telah tewas dalam serangan oleh negara-negara Barat yang menggunakan berbagai senjata dan amunisi. Menurutnya, Hamas adalah gerakan perlawanan yang dibentuk untuk melawan pendudukan dan penindasan terhadap rakyat Palestina.

Example 500x500

Turki, yang memiliki hubungan erat dengan Palestina, menjadi tempat bagi lebih dari 1.000 anggota Hamas yang sedang menjalani perawatan medis. Erdogan menegaskan bahwa Turki melihat Hamas sebagai gerakan perlawanan yang berjuang untuk hak-hak rakyat Palestina, bukan sebagai organisasi teroris.

Konflik di Jalur Gaza telah menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka di pihak Palestina. Meski Barat, termasuk Yunani, sering menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, Erdogan menolak pandangan ini dan mendukung perjuangan Hamas. Dukungan Turki terhadap Hamas dan perawatan medis bagi anggotanya menunjukkan solidaritas Turki dengan rakyat Palestina. Meski pandangan internasional terhadap Hamas masih kontroversial, Turki tetap mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perlawanan mereka terhadap pendudukan dan penindasan. (AI Sorban)

Sorban Santri TV
Example 300250
Example floating

Pesan Bijak

SORBANSANTRI.COM
Internasional

Arab Saudi dilaporkan telah menghapus nama Palestina dari peta dalam buku teks sekolah, berdasarkan kurikulum pendidikan baru negara tersebut. Laporan dari lembaga pemikir IMPACT-se mengungkapkan bahwa buku teks Studi Sosial dan Nasional 2023-2024 menunjukkan peta Arab Saudi dan negara sekitarnya, namun wilayah Palestina dibiarkan tanpa nama. Selain itu, bahasa yang bersifat “bermusuhan” dengan Israel, seperti istilah “musuh” dan “musuh Zionis,” telah dihapus.