Pubertas atau Aqil Baligh Dalam Agama Punya Sikap Suka Menyalahkan

Sorban Santri - Tak Berkategori
  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

InfokomBanserNU- Semua orang pernah mengalami pubertas beragama, tapi biasanya itu gak lama, asal terus belajar dan tak berhenti membaca.

Di pesantren, santri kelas wushto yg lagi semangat belajar Nahwu pasti sensi banget saat lihat kosakata yang i’robnya salah. Santri Ulya senyum-senyum saja. “Maklum belum hatam Alfiyah” katanya.

ngajinya masih Fathul Qorib, dari kamar mandi jinjit-jinjit, sarung diangkat di atas betis karena takut . Waktu udah hatam Fathul Jawad, baru sadar kalau semua itu lebay dan melampau batas.

Pada ngaku gak, waktu ngaji Sulam dikit-dikit bilang dan Syirik.
Tapi setelah mempelajari syarahnya, Isy’adur Rofiq jadi lebih arif dan gak asal .
Mereka yang baru belajar baca Quran Terjemah, baca ayat yang terbayang perang dan darah.

Coba selami tafsirnya, pasti paham bagaimana sulitnya menahan amarah demi tersebarnya yang rahmah. Semakin bertambah semakin ringan menyelesaikan persoalan.
Ibarat balon yang diisi Hellium bisa terbang melayang. Beda sama yang ditiup dengan mulut, melembung tapi nggelundung.

Ngaji itu tak kenal berhenti, dari bayi sampai mati.
Apakah biar menang debat? Bukan. Tapi biar tahu kalau kita ini gak tahu.

#NUgarislucu
wes ngunu ae

(wali)

  • Bagikan

Pesan Bijak