fbpx

Penulis Qasidah Sa’duna Fiddunya yang Menginspirasi

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
AL HABIB MUHAMMAD AL MUHDHOR BONDOWOSO

sorbansantri.com – Pasca wafatnya Syaikhina Maimun Zubair, Qasidah Sa’duna Fiddunya mendadak dan disenandungkan di berbagai majelis. Qasidah kesukaan Mbah Mun ini bahkan ramai di-cover di , termasuk oleh Nissa Sabyan. Meski banyak yang mengira bahwa qasidah ini karangan Abuya Sayyid Muhammad Al- atau Mbah Mun sendiri, faktanya penulis asli qasidah ini adalah Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor dari Hadhramaut.

Habib Ahmad adalah ayah dari Habib Muhammad Al-Muhdhor Bondowoso, seorang wali besar yang wajahnya dikatakan mirip dengan Baginda Saw. Habib Muhammad dimakamkan di Qubah Ampel, Surabaya, dan dikenal sebagai sosok yang sangat dihormati.

Habib Ahmad Al-Muhdhor dikenal sebagai ulama yang memiliki ikatan luar biasa erat dengan Al-Quran. Beliau telah Al-Quran sebelum usia tujuh tahun dan berhasil menghatamkan Al-Quran sebanyak 8000 kali selama hidupnya. Inspirasi ini datang dari biografi Robi’ah Adawiyah, seorang wali wanita yang mencapai 7000 hataman. Beliau termotivasi untuk melebihi pencapaian Robi’ah dengan berkata, “Aku tidak mau kalah oleh seorang wanita.”

Baca Juga  SEJARAH Ketupat LEBARAN

Habib Ahmad juga memiliki kecintaan yang luar biasa kepada Sayyidah Khodijah. Salah satu kejadian terkenal adalah ketika beliau menampar khotib di Mekkah yang memanjangkan dan memendekkan sholat, melanggar sunnah Rasulullah Saw. Setelah kejadian ini, beliau melarikan diri ke pemakaman Ma’la dan diselamatkan secara ajaib oleh Sayyidah Khodijah.

Kecintaan Habib Ahmad kepada Sayyidah Khodijah juga terlihat dalam tahunan Haul Sayyidah Khodijah yang beliau adakan, dikenal sebagai “Ihda Asyariah”. Warisan qasidah dan kecintaannya terus menginspirasi banyak orang, termasuk ulama besar seperti Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki dan Syaikhina Maimun Zubair.

hidup Habib Ahmad penuh dengan keajaiban, , dan cinta sejati yang dituangkan dalam bait-bait qasidahnya. Hingga saat ini, qasidah beliau seperti Sa’duna Fiddunya masih terus dibaca dan menginspirasi banyak orang, membuktikan bahwa kekuatan cinta adalah kekuatan sejati yang abadi.

Baca Juga  Lebaran 2024: Beragam Kegiatan Menarik untuk Memeriahkan Liburan Idul Fitri

PENA MAJELIS ILMU HABIB’NA MAKASSAR

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan