Keesaan Tuhan, kemanusiaan, keadilan, adab, persatuan, kepemimpinan, kebijaksanaan, musyawarah dan keadilan sosial semua itu adalah ajaran Islam. Orang yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila ini berarti sejatinya mengamalkan ajaran Islam, ajaran Allah dan ajaran Rasulullah, bukan malah dianggap menyekutukan Allah atau membuat tandingan Allah. Pancasila itu hanya sekedar simbol bukan untuk disembah atau dipuja. Yang mengira kalau Pancasila itu disembah berarti tidak pernah belajar pendidikan Pancasila.
Pancasila itu membawa rahmat. Sumbangsih ulama Nusantara dan kaum nasionalis dalam membentuk negara ideal. Jadi yang merumuskan Pancasila dan menerimanya sebagai dasar negara bukanlah orang yang bodoh tapi ulama yang tidak diragukan lagi pemahaman keislamannya. Pewaris para nabi. Hadratussyeikh Mbah Hasyim Asy’ari dan Mbah Dahlan pendiri ormas besar Islam menerima Pancasila dengan tulus hati. Para ulama yang jelas keulamaannya rela mati-matian membela Pancasila. Lha ini ada orang baru belajar agama sudah teriak kopar-kapir terhadap Pancasila.
Pancasila menyatukan kita apapun agama, suku dan etniknya. Pancasila simbol kebhinnekaan. Pancasila benar-benar membawa rahmat yang mampu mengikat perbedaan-perbedaan sehingga tidak buyar dan ambyar. Pancasila memang dahsyat sehingga NKRI terus berdiri kokoh. Jika tidak ada Pancasila, kita akan tercerai berai. Hancur berkeping-keping menjadi negara-negara kecil.