Jakarta, 21 September 2024 – Presiden Joko Widodo mengungkapkan penyebab kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang belakangan ini menggemparkan publik. Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menyoroti adanya keteledoran dalam pengelolaan keamanan kata sandi sebagai salah satu faktor utama terjadinya kebocoran data tersebut.
Dalam pidato yang disampaikan di Istana Negara, Jokowi menyatakan, “Kebocoran data NPWP ini tidak hanya disebabkan oleh serangan siber eksternal, tapi juga karena lemahnya proteksi dari dalam. Salah satu faktor kuncinya adalah keteledoran dalam pengelolaan password.”
Presiden menambahkan bahwa sistem keamanan digital Indonesia, khususnya yang terkait dengan data penting seperti NPWP, masih perlu perbaikan. Penggunaan kata sandi yang lemah dan mudah ditebak, serta minimnya mekanisme autentikasi ganda (two-factor authentication), menjadi celah bagi peretas untuk mengakses informasi sensitif.
Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah tegas untuk memperkuat sistem keamanan data. “Ke depan, kita harus memastikan bahwa tidak ada lagi kesalahan yang sama. Perlindungan data adalah prioritas utama, dan setiap instansi terkait harus bertanggung jawab dalam hal ini,” tegasnya.
Kebocoran data NPWP ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya kasus pencurian identitas dan penipuan digital. Sejumlah ahli keamanan siber pun menyarankan pentingnya edukasi mengenai penggunaan kata sandi yang kuat serta penerapan sistem keamanan yang lebih ketat.
Pemerintah berencana untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap sistem keamanan data di seluruh lembaga pemerintahan guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melindungi data pribadi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman siber.
Dengan langkah-langkah yang sedang disiapkan, diharapkan insiden serupa tidak lagi terjadi, dan Indonesia dapat membangun sistem keamanan digital yang lebih tangguh di masa depan.