Oleh : Abdul Kholik
Ketua Umum PIN
Siapa yang tidak kenal dengan Madura daerah penghasil garam terbesar di Indonesia yang menyimpan sejuta pesona dengan sejarah-sejarahnya yang melegenda yang akan selalu dikenang sepanjang masa. Masyarakatnya hidup damai saling berdampingan dalam bingkai kasih sayang yang dikenal religius taat beragama, cintanya kepada ulama melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Apapun perintah ulama pasti akan langsung ditaati sebab orang madura sangat terkenal dengan balas budinya, jika ada orang yang baik kepadanya pasti akan dibalas dengan lebih baik maka tak heran jika penghormatannya kepada ulama begitu besar sebab berkat ulama mereka bisa merasakan manisnya nikmat Iman, mengenal Tuhannya Allah Swt dan Nabinya Muhammad Saw suatu kenikmatan yang tiada tara.
Banyak ulama besar yang berasal dari tanah Madura, diantaranya ada satu nama besar yang sudah sangat familier di telinga orang Indonesia bahkan sampai di luar negeri sana yaitu KH. Muhammad Kholil atau yang lebih dikenal dengan nama Syaikhona Kholil atau Mbah Kholil Icon ulama kebanggaan Madura, bahkan ketika orang mengucapkan Madura maka pikiran akan terlintas kepada nama besar Syikhona Kholil. Beliau adalah seorang ulama yang kharismatik dengan keilmuannya yang sangat dalam. Hidupnya yang sederhana serta sifatnya yang santun, arif dan bijaksana menjadikannya panutan bagi masyarakat Madura dan siapapun yang berguru kepadanya.
Melalui didikannya lahir tokoh-tokoh besar yang telah mengharumkan nama baik Indonesia hingga level dunia seperti KH. Hasyim Asyari dan KH. Wahhab Hasbullah yang merupakan pendiri ormas Islam terbesar di dunia yaitu NU maka sangatlah tepat jika Syaikhona Kholil dijuluki sebagai guru besar NU. Tanpanya NU tidak akan ada, karenanya NU bisa berdiri tegak hingga saat ini dan kemanfaataannya telah banyak dirasakan oleh umat.
Maka sangat disayangkan jika ada orang Madura yang tidak cinta kepada NU itu berarti menandakan bahwa dirinya tidaklah bangga dengan Syaikhona Kholil dan karakter Maduranya yang dikenal cinta dan taat kepada ulama telah luntur. Namun penulis yakin tidak ada orang Madura yang seperti itu, semuanya adalah NU dan tidak akan pernah menyisahkan ruang untuk yang lainnya kecuali NU karena hanya NU lah yang mempunyai kenangan indah dengan Madura melalui karomah Syaikhona Kholil.