Dilema Dalam Membela Agama

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

SORBANSANTRI.COM

.com– Tampil sebagai bak seorang “Pembela Agama” itulah yang saya pikir ketika saya masih berada di Ormas dulu Menegakkan Haq Dan Memberantas Kebatilan Adalah cita-cita saya dulu.

Sejak 2015 – 2018 saya mengaku sebagai “Pembela Agama Allah”

Ya, saya “memberangus” beberapa maksiat di kala itu.

Dulu dengan “Ghirah Tanpa ” secara “Membabi Buta” saya berantas aneka maksiat, seperti pacaran, cafe karaoke, lapak billiard, bar dan beberapa tempat berkumpulnya “Pelaku Maksiat”

 

Setelah beberapa tahun

Hati dan otak terus bergejolak, lantaran cara “Memberantas” Kebatilan justru dengan membawa bathil juga, bahkan cenderung membawa mudharat bagi korban kami

Cara yang “Kasar” sering kami buat kepada “Pelaku Maksiat” yang notabenenya juga seagama dengan saya Hingga pada suatu saat, Allah “Buka Mata” saya, lantaran seringnya bentrok antara hati dan akal sehat.

 

Disatu sisi saya menganggap bahwa saya “ Agama Allah”

Disatu sisi hati saya berucap : “Membela Agama Allah Bukan Begini Caranya”

Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari tersebut.

 

Lantaran menurut saya sudah tidak sejalan dengan Islam yang saya pelajari yang dimana Islam Seharusnya Membawa Cinta & Kasih

Kini, beberapa tahun setelah keluar, saya menemukan Kedamaian di , yang santun, dan penuh bahasa hikmah membuat saya semakin yakin bahwa inilah Islam sebenarnya.

 

Dan Alhamdulillah, sejak di Medan dan memakai metode dakwah ala NU, saya berhasil mengislamkan seorang non muslim, Insya Allah, akan menyusul 3 lagi saya syahadat kan.

 

Saya yakin dengan kalimat : “Semua Akan NU Pada Waktunya”

Ya benar, akhirnya saya memilih menjadi anggota NU, Islam yang ramah bukan marah, islam yang damai dan santun.

Sedikit pesan untuk teman-teman yang masih mengaku sebagai “Pembela Agama”, saya mengutip quotes dari Ade Armando :

“Gunakan Akal Sehat Dalam Beragama dan Bernegara, Karena Dengan Akal Sehat, Agama dan Negara Bakal Selamat. (nu isme)

  • Bagikan

Pesan Bijak