sorbansanti.com- Ada semacam template yang dibuat oleh mereka untuk membantu orang-orang yang tidak bisa berpikir, agar bisa menjawab ketika panutan semu mereka dikritik.
Template yang beredar, “anakmu mau saya doakan seperti Nikita Mirzani atau seperti HRS”. Ada juga ” kalau punya anak cowok mau seperti baju loreng (jenderal Dudung) atau baju putih (H R)”.
Kalimat yang banyak dikopas dan di sebar di meme-meme itu cacat logika.
Pertama, menganggap ada manusia paripurna yang bersih dari kesalahan. Seakan satu orang bersih tanpa noda satu orang kotor tanpa kelebihan sama sekali.
Kedua, kalimat tersebut merupakan stigma, bahwa orang yang diperlawankan dengan idola mereka adalah orang brengsek. Jahat, anti Islam anti ulama. Perbandingan itu cara mereka mengaburkan keragaman fakta dan profil lengkap kedua sosok; ada kelebihan kekurangan, dan positif negatif dari kedua belah pihak. Dan tentu saja sangat manusiawi. Perbandingan itu untuk mengaburkan itu.
Ketiga, perbandingan itu menafikan karunia Allah yang sebar dalam berbagai lapangan kehidupan.
Dengan demikian perbandingan tersebut tidak relevan jika orang yang dianggap ulama (karena saya tidak menganggapnya begitu) dibandingkan dengan Tentara (jenderal TNI).
Karunia dan keutamaan yang Allah berikan bagi tentara misalnya,
(عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ). رواه الترمذي(1639) وأبو يعلى(4346)
“Dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka, pertama mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang terjaga karena menjaga (masyarakat) karena Allah”.
Dalam Saheh Bukhari disebutkan,
وعن أبي عبس عبد الرحمن بن جبر –رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: (مَا اغْبَرَّتْ قَدَمَا عَبْدٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَمَسَّهُ النَّارُ) رواه البخاري (2811)
” Kaki seorang hamba (para tentara) yang kotor saat betugas karena Allah ia tidak akan tersentuh api neraka.
ومن ذلك ما جاء عن أبي هريرة –رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- 🙁 لَا يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ فِي مُنْخُرَيْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ) رواه أحمد(7480) والنسائي(3107) وصححه ابن حبان (4607)
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan
(رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ) رواه مسلم (1913)
Menjaga batas terluar suatu wilayah sehari semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan sholat sebulan penuh”.
Ibn Taimiyah menjelaskan menjaga negara (diperbatasan) lebih baik dari beribadah di 3 masjid utama (Mekah, Madinah dan Masjidil Aqsha).
قال ابن تيمية –رحمه الله تعالى-:” المرابطة بالثغور أفضل من المجاورة في المساجد الثلاثة كما نص على ذلك أئمة الإسلام عامة …، وهذا متفق عليه بين السلف، حتى قال أبو هريرة – رضي الله عنه – لأن أرابط ليلة في سبيل الله أحب إلي من أن أقوم ليلة القدر عند الحجر الأسود. وذلك أن الرباط من جنس الجهاد، وجنس الجهاد مقدم على جنس الحج”ا.هـ الفتاوى الكبرى 5/146
Jadi perbandingan profesi ulama dan tentara sangat tidak relevan. Jangan menganggap salah satu lebih dekat dan lebih baik disisi Allah.
Sebab baik ulama maupun tentara yang Allah nilai hati mereka bukan pakaian loreng atau putih. Saya ko sangat yakin, dibalik baju loreng ada wali-wali Allah yang tersembunyi. Wali Allah itu seperti Intel, ia melebur dalam semua bidang kehidupan.
Sebaliknya orang yang kita anggap ulama, tapi tiap hari memprovokasi (النمام melawan pemerintah yang sah (بغات), memfitnah (فتان).
Menurut ahlus sunah menentang pemimpin yang sah itu haram, walaupun dia dzalim ataupun fasiq. Itu juga alasan kenapa para sahabat membiarkan Yazid berkuasa dan tidak mendukung perlawanan Sayidina Husen terhadap Yazid.
Seperti disebutkan Ibn Taimiyah:
قال شيخ الاسلام ابن تيمية -رحمه الله- : “لعلَّه لا يكاد يعرف طائفةٌ خرجت على ذي سلطان إلاَّ وكان في خروجها من الفساد ما هو أعظم من الفساد الذي أزالته “
“Hampir dapat dipastikan ketika sekelompok orang melawan penguasa yang sah, akan menimbulkan kerusakan lebih besar daripada kerusakan yang dilakukan penguasa yang hendak mereka hilangkan”.
Mungkin bisa Anda cek negara-negara Timur Tengah untuk membuktikan kebenaran perkataan Ibn Taimiyah ini.
Intinya pertanyaan “apakah anda ingin punya anak seperti Nikita Mirzani atau H R” atau apakah Anda ingin anak anda seperti baju loreng atau putih adalah pertanyaan sangat menyesatkan.
Jawab saja, anak saya jadi apa saja yang penting diridhai Allah dan tidak jadi provokator. Karena dosa provokator dan melawan pemerintah yang sah adalah dosa dan kezaliman paling besar.
Tambahan catatan:
من عقائد أهل السنة والجماعة المتواترة : حُرْمَةُ الخروج أو التحريض على الحاكم المسلم لفسقه أو لظلمه
06 ذو الحجة 1439
من عقائد أهل السنة والجماعة المتواترة : حُرْمَةُ الخروج أو التحريض على الحاكم المسلم لفسقه أو لظلمه
قال الحافظ ابن حجر – رحمه الله تعالى – في الفتح : (( وفي هذا الحديث جواب طاعة الإمام الذي انعقدت له البيعة، والمنع من الخروج عليه ولو جار في حكمه، وأنه لا ينخلع بالفسق )) ا ه
ونقل العلامة النووى -رحمه الله – الإجماع على ذلك فقال : ” واما الخروج عليهم وقتالهم فحرام باجماع المسلمين وإن كانوافسقة ظالمين وقد تظاهرت الاحاديث على ماذكرته وأجمع اهل السنه انه لا ينعزل السلطان بالفسق ” اه
وقال الامام ابن القيِّم -رحمه الله-: “الإنكار على الملوك والولاة بالخروج عليهم أساس كلِّ شرّ، وفتنةٌ إلى آخر الدهر “
وليعلم أنَّ التحريض على الحاكم المسلم ـ وإن كان فاسقا ـ صنعة الخوارج .
قال الحافظ ابن حجر رحمه الله واصفاً الخوارج القعدية : (والقعد الخوارج، كانوا لا يرون الحرب، بل ينكرون على أمراء الجور حسب الطاقة ويدعون إلى رأيهم ويزينون مع ذلك الخروج ويحسنونه) – تهذيب التهذيب 114 /8-