SORBAN SANTRI – H-5 menjelang lebaran, Ndan Amir mudik bersama istri dan anaknya, tapi Ndan Amir hanya mengantar saja.
Setelah bercengkerama sejenak dengan mertuanya, Ndan Amir segera mengenakan seragam Bansernya dan berpamitan kembali untuk melaksanakan pengamanan disebuah Posko Lebaran.
Sepeninggal sang suami, orang tua istri heran bertanya :
“kok suamimu pulang lagi ?”
“iya pak, karena dia harus tugas lagi di Posko Lebaran.”
“Memangnya tidak bisa libur ???”
Tersenyum Istrinya menjawab : “nggak juga pak, dia kan terikat sumpah janji nya (#NAWAPRASETYA) dengan segala resikonya sudah siap to njeh..
Monggo diunjuk kopinya pak…”
“Terus suamimu nanti sahur dan buka makan apa ?”, tanya ayahnya sambil menuang kopi panas
“Nggak usah kuatir, Dia bisa sendiri pak.”
“Ck..ck..ck, padahal anak tetangga kita yang kerjanya merantau jauh-jauh bisa pulang ?!”
Lagi-lagi tersenyum sang istri menjawab :
“Pak….., Dia bukan BANSER pak…. Kalau dia BANSER pasti dia sedang tugas saat ini. Menantu bapak sedang melaksanakan tugas yang mulia. Membantu orang2 yang akan melaksanakan mudik lebaran pak.”
Orang tua itu bertanya lagi dengan mata berkaca kaca :
“kalau begitu kenapa kamu tidak mendampinginya dan mengurusnya disana ?”
Dengan senyum lebar sang istri menjawab, :
“Pak, saya pulang karena keinginan menantu Panjenengan Pak, katanya biar bisa kumpul dengan keluarga, supaya waktu lebaran bapak dan ibu tidak kesepian.
Biarlah dia dan sahabat2nya yang merayakan lebaran dalam kesepian, jauh dari rumah, Kepanasan, kedinginan, capek, Mereka sudah siap dengan serba keterbatasannya, ikhlaskan saja dia menjalankan tugasnya pak. Mengamankan orang2 yang mau mudik lebaran, seperti saya yang akan mengunjungi keluarganya”.
Lalu kedua ayah anak itu saling berangkulan…
Dengan meneteskan air mata orang tua itu berkata, “besok sesudah sholat Idul fitri kamu pulang ya nak. Temani suamimu”.
Kisah ini di dedikasikan buat Sahabat–sahabat Banser dan Unit BALANTAS
Lindungi dan Layani Masyarakat dengan hati yanğ tulus ikhlas.(abi SORBAN)