Idiologi ASWAJAOpini dan Analisis

Cara Imam Syafi’i Mencetak Golden Generation

1
×

Cara Imam Syafi’i Mencetak Golden Generation

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM
SORBANSANTRI.COM
SORBAN Para Sahabat kita di Eropa sebenarnya sedang menempuh pendidikan S2 atau S3, bahkan menjadi Guru Besar. Namun mereka masih menyempatkan diri berkhidmat untuk NU. Saya melihat saat ini sedang dalam masa generasi keemasannya, khususnya yang saya tahu sendiri PCI NU Jerman. Ada Prof
Hendro Wicaksono, Dr Wahyu Wijaya Hadiwikarta, Dr Muhammad Rodlin Billah, Bu Rina Agustina, Dr Miftahussurur, Mas Arrayyan dll.
Bagi saya ini masih embrio “Golden Generation”. Sebab mereka bertemu tanpa disengaja, memiliki kesepahaman, bercita-cita bareng dan merealisasikan programnya. sebenarnya adalah ketika orang-orang hebat tersebut berhasil mengkader generasi sesudahnya, setelah beliau semua pulang ke tanah airnya, di Jerman sana masih ada penerusnya.
Sebagai contoh adalah keberhasilan kita dalam mengkader penerusnya. Imam punya banyak . Diantara muridnya ada 2 orang yang bernama Rabi’. Yang pertama Rabi’ Al-Muradi dan yang kedua Rabi’ Al-Jaizi.
Kejadian berikut dialami oleh Rabi’ Al-Muradi, siapa sangka di masa belajarnya ia adalah murid ‘telmi’. Berikut riwayatnya:
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﻘﻔﺎﻝ ﻓﻰ ﻓﺘﺎﻭﻳﻪ ﻛﺎﻥ اﻟﺮﺑﻴﻊ ﺑﻄﺊ اﻟﻔﻬﻢ ﻓﻜﺮﺭ اﻟﺸﺎﻓﻌﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﻭاﺣﺪﺓ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ ﻓﻠﻢ ﻳﻔﻬﻢ ﻭﻗﺎﻡ ﻣﻦ اﻟﻤﺠﻠﺲ ﺣﻴﺎء ﻓﺪﻋﺎﻩ اﻟﺸﺎﻓﻌﻰ ﻓﻰ ﺧﻠﻮﺓ ﻭﻛﺮﺭ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﺘﻰ ﻓﻬﻢ
Al-Qaffal mengatakan dalam Fatawinya bahwa “Rabi’ adalah orang yang tidak cerdas. Asy-Syafi’i mengajarnya dengan mengulang-ulang 1 masalah sampai 40 kali, Rabi’ belum paham juga. Rabi’ pun pergi dari tempat karena malu. Asy-Syafi’i memanggilnya di tempat sepi dan mengulang-ulang pelajaran hingga ia paham” (As-Subki, Thabaqat Syafi’iyah, 2/134)
Ternyata, Rabi’ Al-Muradi inilah yang di masa berikutnya menjadi sosok ulama yang menyebarkan -ilmu Imam Syafi’i. Sebab Rabi’ inilah yang meriwayatkan pendapat Imam Syafi’i dalam Al-Umm, kitab induk Mazhab Syafi’i. Selain beliau masih banyak murid Asy-Syafi’i yang lain, seperti Al-Muzani, Al-Buwaithi, Harmalah dan sebagainya.
Untuk semuanya saya haturkan jazakumullah Khoiron katsiron, semoga Allah memberi keberkahan dan perlindungan kepada panjenengan di PCI NU Jerman. (post kh. ma’ruf khozin)

Pesan Bijak

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

Dalam fiqh Imam Hanafi, ada kelonggaran yang membuat pelaksanaan sholat seperti ini tetap sah. Bacaan Al-Fatihah nggak wajib di setiap rakaat, makmum pun nggak harus membaca Al-Qur’an—cukup imam saja. Gerakan seperti i’tidal dan duduk di antara dua sujud juga nggak mesti pakai tuma’ninah. Bahkan tahiyat akhir bukan bagian rukun sholat!

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam merawat harmoni sosial. Media Islam seperti SorbanSantri.com berupaya menghadirkan informasi yang tidak hanya mendidik tetapi juga menyejukkan

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

Ahlusunah wal Jama’ah (Aswaja) adalah golongan Islam yang berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah ﷺ, serta ijma’ dan qiyas, dengan pendekatan moderat dan menghindari ekstremitas.

SORBANSANTRI.COM
Berita

Struktural dan kultural, dua elemen penting di tubuh Nahdlatul Ulama yang kerap dibenturkan. Padahal, keduanya saling melengkapi. NU Struktural menjadi penggerak organisasi, sementara NU Kultural menjaga tradisi Islam Nusantara yang khas. Sayangnya, dikotomi ini justru memicu konflik, apalagi ketika politik praktis ikut campur.