fbpx

Cara Imam Syafi’i Mencetak Golden Generation

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
SORBANSANTRI.COM
SORBAN Para Sahabat kita di Eropa sebenarnya sedang menempuh pendidikan S2 atau S3, bahkan menjadi . Namun mereka masih menyempatkan diri berkhidmat untuk organisasi NU. Saya melihat saat ini sedang dalam masa generasi keemasannya, khususnya yang saya tahu sendiri adalah PCI NU Jerman. Ada Prof
Hendro Wicaksono, Dr Wahyu Wijaya Hadiwikarta, Dr Muhammad Rodlin Billah, Bu Rina Agustina, Dr Miftahussurur, Mas Arrayyan dll.
Bagi saya ini masih embrio “Golden Generation”. Sebab mereka bertemu tanpa disengaja, memiliki kesepahaman, bercita-cita bareng dan merealisasikan programnya. Generasi sebenarnya adalah ketika orang-orang hebat tersebut berhasil mengkader generasi sesudahnya, setelah beliau semua pulang ke tanah airnya, di Jerman sana masih ada penerusnya.
Sebagai contoh adalah keberhasilan Imam kita dalam mengkader penerusnya. punya banyak . Diantara muridnya ada 2 orang yang bernama Rabi’. Yang pertama Rabi’ Al-Muradi dan yang kedua Rabi’ Al-Jaizi.
Kejadian berikut dialami oleh Rabi’ Al-Muradi, siapa sangka di masa belajarnya ia adalah murid ‘telmi’. Berikut riwayatnya:
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﻘﻔﺎﻝ ﻓﻰ ﻓﺘﺎﻭﻳﻪ ﻛﺎﻥ اﻟﺮﺑﻴﻊ ﺑﻄﺊ اﻟﻔﻬﻢ ﻓﻜﺮﺭ اﻟﺸﺎﻓﻌﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﻭاﺣﺪﺓ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ ﻓﻠﻢ ﻳﻔﻬﻢ ﻭﻗﺎﻡ ﻣﻦ اﻟﻤﺠﻠﺲ ﺣﻴﺎء ﻓﺪﻋﺎﻩ اﻟﺸﺎﻓﻌﻰ ﻓﻰ ﺧﻠﻮﺓ ﻭﻛﺮﺭ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﺘﻰ ﻓﻬﻢ
Al-Qaffal mengatakan dalam Fatawinya bahwa “Rabi’ adalah orang yang tidak cerdas. Asy-Syafi’ mengajarnya dengan mengulang-ulang 1 masalah sampai 40 kali, Rabi’ belum paham juga. Rabi’ pun pergi dari tempat karena malu. Asy-Syafi’i memanggilnya di tempat sepi dan mengulang-ulang pelajaran hingga ia paham” (As-Subki, Thabaqat Syafi’iyah, 2/134)
Ternyata, Rabi’ Al-Muradi inilah yang di masa berikutnya menjadi sosok ulama yang menyebarkan -ilmu Imam Syafi’i. Sebab Rabi’ inilah yang meriwayatkan Imam Syafi’i dalam Al-Umm, kitab induk Mazhab Syafi’i. Selain beliau masih banyak murid Asy-Syafi’i yang lain, seperti Al-Muzani, Al-Buwaithi, Harmalah dan sebagainya.
Untuk semuanya saya haturkan jazakumullah Khoiron katsiron, semoga Allah memberi keberkahan dan perlindungan kepada panjenengan di PCI NU Jerman. (post kh. ma’ruf khozin)
  • Bagikan

Pesan Bijak