fbpx

Kiai Abbas Singa Jawa Barat

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
SORBANSANTRI.COM

Perang 10 November Melawan di Surabaya, Kiai Abbas Buntet Meledakkan Butiran dan Menghancurkan Pesawat dengan Hempasan Selendang (Kiai-kiai sakti di tanah jawa)

Inilah yang membuat para penjajah lari terbirit birit karna melihat sendiri karomah para di tanah jawa. Kala itu, 10 November di Surabaya Kiai Abbas ditunjuk menjadi komandan perang oleh Hadrotussyaikh. Hasyim Asyari. Bersama Kiai lainnya, dengan gagah Kiai Abbas membantai Belanda.

Dahulu kaum lekat dengan sarung dan bakiak. Paket itu tak hanya untuk aktivitas sehari-hari para santri. Pada jaman penjajahan Belanda, bakiak juga dipakai santri untuk berperang.

Hal ini dilakukan oleh komandan perang 10 November 1945 Kiai Abbas Abdul Jamil dari Pesantren Buntet Cirebon. Dalam Surabaya yang tanggalnya diabadikan sebagai Hari Pahlawan itu, Kiai Abbas menggunakan bakiak menghadang hujan peluru Belanda.

Baca Juga  BERIKUT INI TRAGEDI YANG DI REDAM NU (2020)

“Bakiak tersebut yang digunakan oleh Kiai Abbas untuk memimpin peperangan 10 November,” ujar penulis Kisah-kisah dari Buntet Pesantren, Munib Rowandi, Kamis (10/11/2016).

Selain menggunakan bakiak, lanjutnya, ternyata Kiai Abbas juga menggunakan alu ( alat penumbuk padi ) dan tasbih untuk melawan para penjajah dalam besar tersebut.

Munib mendapatkan peristiwa 10 November tersebut dari penuturan pengawal Kiai Abbas yang bernama Abdul Wahid. Seperti yang dituliskan oleh Abdul Wahid, Kiai Abbas memimpin perang 10 November dengan menggunakan bakiak yang dipegangnya sejak dari Cirebon.

Dalam kisah yang didapatkan dari Abdul Wachid, diketahui Kiai Abbas berangkat dari Cirebon beserta kiai dan santri dengan menggunakan kereta api. Mereka singgah terlebih dahulu di kediaman Kiai Bisri di Jawa Tengah.

Baca Juga  Gerakan Koin NU Ranting Pohjejer Kec. Gondang Santuni 120 Anak Yatim

Di tempat itulah, para kiai dari berbagai daerah yang berjumlah sekitar 15 orang melakukan musyawarah dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Surabaya dengan menggunakan mobil.

Meski semangat arek-arek Suroboyo untuk menyerang tentara sekutu saat itu sudah kuat, namun mereka ditahan oleh Kiai Hasyim Asy’ari. Kiai Hasyim meminta masyarakat untuk terlebih dahulu menunggu kedatangan Kiai Abbas dari Pesantren Buntet Cirebon.

Kiai Cholil Bisri pernah bercerita, bahwa Kiai Abbas mengibaskan sorbannya dan mengakibatkan pesawat terbang milik musuh hancur,” kata Munib.

Kiai Abbas juga dibantu oleh beberapa Kiai lainnya yang juga memiliki karomah luar biasa, membuat penjajah lari ketakutan.

  • Bagikan

Pesan Bijak