fbpx

PBNU Diuji, JATMAN Tolak Undangan, Ancam Kudeta

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

Surabaya, Sorbansantri.com – Keharmonisan internal Nahdlatul Ulama (NU) kembali diuji. Kali ini, Jami’yah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) menolak silaturahmi dari Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Keputusan ini diambil setelah JATMAN mencurigai adanya upaya pengambilalihan kepengurusan.


Dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Rois Aam JATMAN, Dr Habib Muhammad Luthfiy Ali Bin Yahya, JATMAN secara tegas melarang seluruh anggotanya untuk menghadiri silaturahmi yang dijadwalkan pada tanggal 19 September di Bumi Kota Surabaya. JATMAN menilai bahwa acara tersebut bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan sebuah upaya untuk mengkudeta kepengurusan yang sah.


“Kami telah memantau bahwa materi silaturahmi yang akan diselenggarakan PBNU tersebut substansinya menindaklanjuti hasil perbincangan kehadiran sekelompok orang yang mengatasnamakan mursyid JATMAN ke PBNU dan diterima oleh Umum PBNU,” tulis Rois Aam JATMAN dalam suratnya.

Baca Juga  Membongkar Kontroversi: Tantangan dan Polemik dalam Kiprah Politik Nahdlatul Ulama


JATMAN juga mengancam akan memberikan sanksi tegas bagi seluruh anggota yang nekat menghadiri acara tersebut. Sanksi tersebut akan berupa sanksi keanggotaan dan kemungkinan sanksi lainnya yang akan ditentukan kemudian.


Menanggapi JATMAN, pihak PBNU belum memberikan pernyataan resmi. Namun, surat undangan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Mustofa, dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Drs H Lukman Khakim, menunjukkan bahwa PBNU sangat mengharapkan terjalinnya silaturahmi yang baik dengan JATMAN.


Konflik antara PBNU dan JATMAN ini tentunya menimbulkan kekhawatiran di kalangan Nahdliyin. Banyak yang berharap agar kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah ini secara dan mufakat demi menjaga keutuhan NU.

  • Bagikan

Pesan Bijak