SORBAN SANTRI– Setelah membaca dengan seksama RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), saya menangkap pesan yang mendalam di dalamnya untuk memantapkan PANCASILA sebagai satu-satunya ideologi dalam berbangsa dan bernegara kesatuan republik Indonesia.
Pertanyaannya kenapa PANCASILA harus dikuatkan?
Serbuan dan serangan ideologi dari luar yang salah satunya dimotori oleh HTI adalah yang melandasinya serta beberapa organisasi yang pernah terdeteksi menolak PANCASILA sebagai dasar ideologi.
Terlepas dari beberapa kalimat, frasa di dalam pasal yang menimbulkan perdebatan, RUU HIP bagi saya (rakjat djelata) perlu untuk dilanjutkan. Beberapa ketidaksepahamam masih bisa dilakukan diskusi-diskusi dan jalan tengah. Hal tersebut karena di dalam RUU HIP ini juga syarat kepentingan rakyat dengan menjunjung tinggi KEADILAN SOSIAL, kewajiban usaha besar bermitra dengan koperasi, UMKM, usaha kecil dan juga dijaminnya kebebasan berserikat.
Tidak saya ketemukan dalam pasal-pasal yang ada untuk mengganti ideologi Pancasila justru yang ada adalah menguatkan posisi ideologi Pancasila.
Jadi sungguh sangatlah aneh ketika ada kelompok yang tidak mengakui ideologi Pancasila dan sekarang seolah-olah menjadi SANG PEMBELA. Gleeekkkk…!!
Terkait dengan frasa “Ketuhanan yang berkebudayaan” sebaiknya merujuk kepada penjelasan yang diberikan bapak bangsa, Ir H. SOEKARNO.
Jadi, mari berfikir adil sejak dari dalam fikiran. Jauhi ikut-ikutan tanpa upaya untuk mencari kebenaran. (Yusa Abdulloh Syah)