Ngaji Rutin Jum’at Pon MWCNU Pacet dengan Tema ZIARAH KUBUR TRADISI ATAUKAH SUNNAH.

ZIARAH KUBUR TRADISI ATAUKAH SUNNAH

Oleh ASNUTER MWC NU PACET.

Ziarah kubur merupkan salah satu amalan yang sering dilakukan oleh warga nahdhiyyin, lebih lebih pada hari hari tertentu ataupun juga moment moment tertentu. Ditinjau dari sudut pandang agama, apakah ziarah kubur hanya sebatas tradisi ataukah ada tuntunan dari Agama. Dibawah ini akan disampaikan dalil yang berkaitan dengan ziarah kubur.

Ziyarah Kubur perintah Rasulullah SAW : (594
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم، نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها (رواه ومسلم، رقم ٥٩٤)

“Rasulullah SAW bersabda: aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah” (HR. Muslim [594])

Hadist diatas merupakan dalil umum yang memberikan penjelasan bahwa sunnahnya melaksankan ziarah kubur sebagaimana yang sudah sering kita lakukan.

Baca Juga  HUKUM MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN DALAM PERJALANAN

Pada awal awal Islam memang Rasulullah SAW melarang para Sahabat untuk berziarah kubur, dikarenakan keimanan mereka masih labil ( kurang kuat ), sehingga dikhawatirkan akan terjerumus kepada kemusyrikan. Dan setelah Islam semakin berkembang dan kaum muslimin semakin kokoh imannya, maka Nabi Muhammad memerintah mereka untuk berziarah kubur.

Rasulullah ziyarah ke makam ibu Nya.

عن ابي هريرة قال زار النبي صلى الله عليه وسلم قبر امه فبكى و ابكى من حوله (رواه مسلم رقم ٢٣٠٤)

“Dari Abi Hurairah, berkata bahwa Rasulullah SAW berziarah ke pesarean ibundanya dan beliau menangis serta membuat orang di sekitarnya menangis” (HR. Muslim [2304])

Dalam berziyarah kubur Rasulullah bukan hanya memerintahkannya, tetapi juga melaksanakan, sebagaimana penjelasan hadist diatas, bahwa beliau pernah ziarah ke makam Ibu Nya Rosululloh sudah melegalkan berziarah sekaligus memberi contoh berziarah ke makam, maka sudah barang tentu andaikan kita kaum muslimin ikut melaksanakannya juga sebagai bentuk itba’ kepada beliau Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga  TERKENAL DEKAT DENGAN SEMUA GOLONGAN, MANAQIB K.H. ABDUL WAHHAB SIDDIQ PERLU DITELADANI

Tinggalkan Balasan