Tel Aviv, 23 September 2024 — Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, yang selama ini dianggap sebagai benteng tak tertembus, akhirnya bobol setelah hujan roket dalam serangan terbaru. Lebih dari 100 roket diluncurkan dari Jalur Gaza dalam serangan yang sangat terkoordinasi, menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah Israel. Gagalnya Iron Dome dalam menghalau semua roket menjadi sorotan utama di tengah konflik yang kian memanas antara Israel dan kelompok militan Palestina.
Serangan dimulai pada pagi hari, ketika sirine peringatan bahaya meraung di seluruh wilayah Israel selatan hingga ke Tel Aviv. Sementara Iron Dome berhasil mencegat sebagian besar roket, sekitar 20% dari serangan tersebut lolos dan menghantam beberapa kawasan pemukiman, menyebabkan kehancuran besar pada bangunan dan infrastruktur.
Pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa serangan ini menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan lainnya, dengan kerusakan yang meluas di area publik, termasuk sekolah, rumah sakit, dan fasilitas komersial. Banyak rumah hancur, dan jalan-jalan di beberapa kota besar dipenuhi reruntuhan bangunan.
“Ini adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami akan membalasnya dengan kekuatan penuh,” kata Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, dalam pernyataan resminya. Militer Israel segera meluncurkan serangan balasan ke beberapa target di Gaza, yang diduga sebagai lokasi peluncuran roket tersebut.
Kelompok militan Palestina, yang bertanggung jawab atas serangan ini, menyatakan bahwa serangan itu adalah respons terhadap tindakan keras Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Mereka juga mengklaim bahwa peningkatan jumlah dan intensitas serangan roket ini adalah bagian dari strategi baru untuk melemahkan pertahanan Israel.
Sementara itu, dunia internasional mulai menyuarakan kekhawatiran. PBB menyerukan penghentian segera kekerasan dan kembali ke meja perundingan, namun kedua belah pihak tetap teguh pada posisinya.
Iron Dome, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu sistem pertahanan paling canggih di dunia, kini dipertanyakan efektivitasnya dalam menghadapi serangan skala besar seperti ini. Para analis militer menilai bahwa sistem pertahanan Israel perlu diperbarui untuk mengatasi ancaman yang semakin kompleks.
Serangan ini menandai eskalasi baru dalam konflik panjang antara Israel dan Palestina, dan dikhawatirkan akan membawa dampak besar bagi stabilitas kawasan Timur Tengah.